Baiklah saya tidak akan berpanjang lebar, langsung saja kali ini saya akan berbagi pengalaman menikmati salah satu pantai selatan di Pulau Jawa, tepatnya di Kabupaten Gunungkidul yaitu Pantai Wediombo.
Nama Wediombo sendiri diambil dari bahasa Jawa: wedi = pasir, ombo = luas. Jadi kalau diterjemahkan bebas dalam bahasa Indonesia kurang lebih artinya hamparan pasir yang sangat luas.
Penulis agak heran kenapa tempat ini dinamakan Wediombo (?). Hamparan pasir di sini sebenarnya tidaklah terlalu luas, jika dibandingkan dengan pantai-pantai lain di pesisir selatan seperti: Parangtritis, Baron, Kukup dll. Pantai ini justru banyak didominasi batuan karang yang cukup tinggi.
Pantai Wediombo |
Lokasi dan Akses
Pantai Wediombo terletak di Desa Jepitu, Girisubo, Kabupaten Gunungkidul, DIY Yogyakarta.
Untuk menuju ke sana, dari tempat saya (Solo-red) ada dua akses yang bisa di tempuh:
- Solo - Sukoharjo - Wonogiri - Pracimantoro - Jepitu
- Solo - Sukoharjo - Tawangsari - Manyaran - Pracimantoro - Jepitu
Jarak keduanya terpaut tidak terlalu jauh, hanya sekitar 5 km dengan waktu tempuh yang hampir sama.
Saran penulis jika Anda baru pertama kali ke sana, lebih baik ambil jalur yang pertama. Karena melewati jalan utama dan sudah banyak petunjuk arah. Untuk jalur yang kedua jalan lebih baik namun relatif lebih sepi dibanding jalur pertama, tetap waspada jika melewati jalan ini pada malam hari.
Setelah membayar retribusi sebesar Rp5000 Anda bisa masuk ke kawasan pantai, ada beberapa pantai selain Wediombo, seingat penulis ada pantai Jungwok dan Nampu.
Setelah membayar retribusi sebesar Rp5000 Anda bisa masuk ke kawasan pantai, ada beberapa pantai selain Wediombo, seingat penulis ada pantai Jungwok dan Nampu.
Ombak yang tidak terlalu timggi |
Di kawasan Pantai Wediombo ini Anda juga bisa menikmati beberapa fasilitas dengan tarif yang berbeda-beda. Ada snorkeling, surfing, persewaan payung dll.
Batu karang yang cukup tinggi |
Berjalan sekitar 500 meter dari Pantai Wediombo ada Pantai Jungwok (mirip nama Korea), pantainya tidak terlalu besar. Perjalanan lumayan menguras tenaga, melewati persawahan dan lahan milik penduduk.
Papan petunjuk Pantai Jungwok |
Melewati area persawahan |
Pantai Jungwok |
Setelah puas bermain-main dan menikmati keindahan Pantai Jungwok, akhirnya kami kembali lagi ke Pantai Wediombo.
Kuliner di tempat ini yang khas adalah menu ikan Salem, bisa digoreng ataupun dibakar. Untuk harga menurut saya masih terjangkau, satu ekor ikan Salem dengan ukuran cukup besar (mungkin bagi sebagian orang tidak habis makan satu ekor, karena ikannya besar) dibanderol Rp20.000, nasi+lalapan+sambal bawang Rp5.000, teh poci Rp.5.000.
Kuliner di tempat ini yang khas adalah menu ikan Salem, bisa digoreng ataupun dibakar. Untuk harga menurut saya masih terjangkau, satu ekor ikan Salem dengan ukuran cukup besar (mungkin bagi sebagian orang tidak habis makan satu ekor, karena ikannya besar) dibanderol Rp20.000, nasi+lalapan+sambal bawang Rp5.000, teh poci Rp.5.000.
Karena penulis masih punya garis keturunan Bangsa Saiya, satu porsi sikat habis!
![]() |
Itadakimasu |
Di Pantai Wediombo ini juga terdapat kolam alami ditengah-tengah batuan karang, dengan kedalaman hanya sekitar 1 meter sangat cocok bagi Anda yang hobi berenang atau sekedar berbasah-basahan tanpa takut terkena gulungan ombak.
![]() |
Kolam alami (photo by: piknikasik.com) |
Setelah puas mandi di laut, Anda bisa mandi dan ganti pakaian di tempat yang banyak tersedia di tempat ini. Hanya saja di sini air harus beli, jadi tarif kamar mandi sedikit lebih mahal dibanding tempat lain, Rp5000.
Ketika senja menjelang, inilah yang dinanti-nanti para pemburu sunset. Wediombo tempat yang sangat strategis untuk menikamati tenggelamnya Sang Surya di ufuk barat.
Berbeda dengan pantai lain di kawasan ini yang rata-rata menghadap ke selatan, di Wediombo ini ada satu spot yang benar-benar menghadap ke BARAT. Bisa dilihat foto dari Google Maps di bawah ini:
Berbeda dengan pantai lain di kawasan ini yang rata-rata menghadap ke selatan, di Wediombo ini ada satu spot yang benar-benar menghadap ke BARAT. Bisa dilihat foto dari Google Maps di bawah ini:
![]() |
Wediombo menghadap ke barat |
Siapkan peralatan fotografi seperti: kamera, tripod, dll. untuk menangkap momen matahari tenggelam. Jika Anda sedang beruntung dan cuaca cerah, akan terlihat gradasi warna yang indah di cakrawala. Matahari "hilang" seolah-olah tenggelam di laut.
Jika Anda akrab dengan media sosial saya, pasti tidak asing dengan foto legendaris ini |
Pantai yang juga bersahabat bagi para pemancing |
Gradasi warna langit yang sayang untuk dilewatkan |
Saat-saat matahari "berpamitan" |
Tiket Masuk
Hanya dengan Rp5000 untuk bisa menikmati beberapa pantai di wilayah ini dan Rp2000 untuk parkir sepeda motor.
Fasilitas
- Kamar mandi rata-rata Rp5000
- Warung makan
- Tempat ibadah
- Tempat parkir
- Sewa payung dan matras Rp15.000
- Snorkeling tarif Rp35.000/orang dengan fasilitas perlengkapan snorkeling, pemandu, action camera.
- Surfing tarif Rp100.000/jam dengan didampingi pemandu
Semoga bermanfaat dan selamat berlibur!
0 Comments:
Post a Comment