merupakan sebuah gunung volcano aktif yang terletak di Jawa Tengah, Indonesia, dengan Temanggung sebagai kota terdekat.
Gunung Sindoro terletak berdampingan dengan Gunung Sumbing.
![]() |
Gunung Sindoro | foto oleh: mytrip123 |
Lokasi dan Akses
Sigedang/Sikatok terletak di kawasan kebun teh Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.
Akses menuju ke Basecamp Sikatok dari arah mana saja bisa langsung menuju ke Terminal Mendolo, Wonosobo. Kemudian ganti minibus tujuan Dieng, turun di pertigaan Rejosari, lanjut jalan kaki sejauh kurang lebih 5 km atau naik ojeg sekitar 20-30 ribu tergantung nego.
Sepanjang perjalanan menuju basecamp kita akan disuguhi pemandangan hamparan kebun teh yang hijau. Walaupun dengan jalan yang tidak terlalu bagus, banyak yang rusak.
Basecamp Sikatok |
Pendakian
Setelah selesai mendaftar dan membeli semua kebutuhan pendakian serta packing ulang, perjalanan menuju puncak Sindoro diawali dari sini.
Basecamp - Pos 1 Kebun Teh (25 menit)
Keluar dari Basecamp, kita akan melewati jalan aspal sebentar kemudian belok kiri menuju area kebun teh.
Jalan Tambi |
Mulai masuk kebun teh |
Kurang lebih 25 menit, kita akan sampai di Pos 1 Kebun Teh. Pos 1 ditandai dengan sebuah shelter yang cukup besar, untuk sekedar melepas lelah.
![]() |
Pos 1 |
Pos 1 - Pos 2 (70 menit)
Menuju pos 2 trek mulai menanjak, masih di tengah perkebunan teh. Trek di sini mulai sedikit menyempit.
Kurang lebih 45 menit, sampailah di pos bayangan, hanya tanah datar yang tidak begitu luas.
Pos Bayangan |
Dari pos bayangan menuju pos 2 ditempuh sekitar 25 menit, dengan trek yang tetap menanjak.
Trek menuju Pos 2 |
Pos 2 Kebun Teh |
Pos 2 - Pos 3 (2 jam)
Lepas pos 2 masih melewati kebun teh sebentar, kemudian masuk vegetasi. Dengan trek yang sedikit licin. Kurang lebih 40 menit akan menjumpai sebuah tanah datar lagi, cukup untuk mendirikan 2-3 tenda.
Tanah datar atau biasa disebut pos bayangan untuk mendirikan tenda |
Dari pos bayangan menuju pos 3 menempuh waktu sekitar 80 menit. Sebelum pos 3 ada tempat untuk mendirikan tenda, muat sekitar 3 tenda kapasitas 2-3 orang. Di jalur Sigedang ini pos-pos ataupun tempat camp tidak terlalu luas, jadi pandai-pandailah memilih tempat.
Di sinilah kami memutuskan mendirikan tenda, berjarak kurang lebih 15-20 menit menuju pos 3. Pos 3 ditandai sebuah papan, dan tempat yang tidak terlalu luas.
Di sinilah kami memutuskan mendirikan tenda, berjarak kurang lebih 15-20 menit menuju pos 3. Pos 3 ditandai sebuah papan, dan tempat yang tidak terlalu luas.
Pos 3 Batu Tulis |
Pos 3 -Pos 4 (2 jam)
Jam 04.00 dinihari kami memulai summit attack. Dengan angin yang berhembus kencang hingga mengeluarkan suara, langkah kami pelan tapi pasti menuju puncak.
Tidak terlalu berharap untuk dapat melihat sunrise, karena di jalur Sigedang ini kita menaiki Gunung Sindoro dari sisi utara, jadi matahari muncul dari balik gunung.
Di atas pos 3 |
Perjalanan dari pos 3 menuju pos 4 bisa dibilang adalah pendakian yang sesungguhnya. Trek mulai bercampur dengan batuan dan sedikit pasir. Dengan sudut kemiringan yang bertambah terjal, semakin menguras stamina.
Pos 4 ditandai dengan sebuah papan yang sudah ambruk, dan tanah yang tidak tidak terlalu luas. Hati-hati jika mendirikan tenda di sini, karena ini area terbuka, angin bisa saja memporak-porandakan tenda kita.
Pos 4 ditandai dengan sebuah papan yang sudah ambruk, dan tanah yang tidak tidak terlalu luas. Hati-hati jika mendirikan tenda di sini, karena ini area terbuka, angin bisa saja memporak-porandakan tenda kita.
Trek yang semakin terjal |
View Gunung Butak di belakang kita |
Pos 4 |
Dari sini Gunung Slamet sudah mulai terlihat di sebelah barat.
Pos 4 - Ladang Batu (2 jam)
Menuju Ladang Batu, perjalanan semakin sulit. Batu-batu kecil dan trek yang terjal menjadi hambatan. Tidak lama masuk hutan mati. Erupsi Gunung Sindoro membuat pohon-pohon tidak bisa bertahan.
Ladang Batu ditandai sebuah papan yang menempel di pohon, dan beberapa pohon yang cukup bagus dijadikan spot foto. Jika cuaca cerah, Gunung Slamet dan Butak terlihat indah di antara awan.
Hutan Mati |
Ladang Batu - Sabana (30 menit)
Perjalanan berat di jalur ini adalah sampai Sabana saja, karena setelah sabana trek landai. Dari ladang Batu membutuhkan waktu 30 menit, dengan trek yang relatif sama dengan trek pos 4 menuju Ladang Batu. Didominasi batu-batu berukuran cukup besar.
Sabana hanya ditandai sebuah batu besar dan tanah yang lapang. Jangan berharap sabana di sini seindah Merbabu atau Semeru, tapi cukuplah hanya untuk istirahat atau masak.
Sabana |
Sabana - Puncak (10 menit)
Dari sabana ke puncak trek bonus, dari sini belerang dari kawah Sindoro sudah terasa. Siapkan masker!
Di puncak Sindoro vis Sigedang ini tidak ada papan nama. Kalau Anda ingin berfoto dengan papan nama, harus memutar dulu ke puncak Sindoro via Kledung atau via Anggrunggondok, dengan trek yang landai dan melewati pohon-pohon mati. Tetap hati-hati ketika melintas, karena belerang yang keluar dari kawah, dengan mengeluarkan suara yang cukup nyaring.
Puncak via Sigedang (tanpa papan nama) |
Puncak Sindoro via Anggrunggondok |
Puncak Sindoro (3.153 mdpl) via Kledung |
Kawah Sindoro |
Rincian Waktu Pendakian
JALUR
|
WAKTU
|
Basecamp – Pos 1
|
25 menit
|
Pos 1 – Pos 2
|
70 menit
|
Pos 2 – Pos 3
|
2 jam
|
Pos 3 – Pos 4
|
2 jam
|
Pos 4 – Ladang Batu
|
2 jam
|
Ladang Batu - Sabana
|
30 menit
|
Sabana - Puncak
|
10 menit
|
TOTAL
|
8 jam 15 menit
|
Tiket Masuk
- Simaksi pendakian Rp10.000
- Parkir sepeda motor Rp5.000
*harga bulan September 2017
Ucapan Terima Kasih
- Kaioshin-Sama (God of Creation)
- Semesta Alam
- PO Handoyo (Solo - Wonosobo)
- Mas Arfan, Mas Dika untuk bimbingannya (jangan kapok ya), Mas Aldi untuk tumpangannya (walaupun ada sedikit insiden 😃) Abang ojeg yang menjemput kami dari Pos 2 Kebun Teh
- PO Maju Makmur (Wonosobo - Bawen)
- PO Sugeng Rahayu (Bawen - Solo)
Semoga bermanfaat dan salam lestari!
0 Comments:
Post a comment